Selasa, 28 Januari 2014



Profil Dan Biodata Lengkap Ronaldo Luís Nazário de Lima

Informasi Pribadi

Nama lengkap : Ronaldo Luis Nazário de Lima
Tanggal kelahiran : 22 September 1976 (umur 34)
Tempat kelahiran : Bento Ribeiro, Rio de Janeiro, Brasil
Tinggi : 1.83 m (6 ft 0 in)
Posisi bermain : Penyerang

Informasi klub


Klub saat ini : Corinthians Sao Paulo

Karier junior

1990-91 Social Ramos Club
1991-93 São Cristóvão

Karier senior
Tahun Tim Tampil (Gol)
1993-1994 Cruzeiro 13 (12)
1994-1996 PSV Eindhoven 46 (42)
1996-1997 FC Barcelona 37 (34)
1997-2002 Internazionale 69 (49)
2002-2007 Real Madrid 127(83)
2007-2009 AC Milan 14 (7)
2009- Corinthians Sao Paulo

Tim nasional

1994–2008 Brasil 97 (62)

Profil Pemain

Ronaldo Luís Nazário de Lima (lahir di Bento Ribeiro, Brasil, 22 September 1976; umur 34 tahun; umumnya dipanggil Ronaldo saja) adalah seorang pemain sepak bola Brasil yang sangat terkenal. Ia biasanya bermain sebagai penyerang dan saat ini bermain bagi klub Corinthians. Julukannya adalah Il Fenômeno ("Sang Fenomena").

Kelahiran

Separti kebanyakan pemain sepak bola Brasil, Ronaldo lahir dalam kemiskinan. Ia besar di Bento Ribeiro dan bermain sepak bola di jalanan kumuh di sekitar rumahnya. Ia bahkan tidak mampu membeli sepatu sepak bola agar bisa berlatih di klub pujaannya Flamengo. Namun bakatnya segera tercium oleh legenda Brasil, Jairzinho yang membawanya untuk bergabung dengan Cruzeiro.

Perjalanan Karier

Klub

Cruzeiro (1993)

Awal karier Ronaldo dimulai ketika ia bergabung dengan Cruzeiro pada tahun 1993. Pada musim pertama dan satu-satunya di Cruzeiro, ia mengemas 12 gol dari 14 penampilan dan memenangkan Copa do Brasil untuk pertama kalinya. Setahun setelah debut profesionalnya ia dipanggil masuk skuad timnas sepak bola Brasil untuk Piala Dunia 1994 meskipun ia akhirnya tidak mendapatkan kesempatan bermain.

PSV Eindhoven (1994-1996)


Piet de Visser yang merupakan pemandu bakat PSV Eindhoven menyarankan klub itu untuk menarik Ronaldo bergabung. Maka transfer sebesar $6 juta pun dilayangken kepada Cruzeiro ynag tak kuasa menahan bintangnya untuk hengkang. Maka bergabunglah Ronaldo dengan klub Belanda tersebut. Pada musim pertamanya Ronaldo keluar sebagai pencetak gol terbanyak Liga Belanda dengan 30 gol. Pada musim keduanya Ronaldo berkutat dengan cedera lutut kanan (cedera yang selalu menggerogoti kariernya), namun ia berhasil mencetak 12 gol dalam 13 penampilannya dalam pertandingan Liga. Ronaldo juga berhasil meraih trofi Piala Belanda bersama PSV pada tahun 1995.

FC Barcelona (1996/97)

Sir Bobby Robson yang merupakan manajer FC Barcelona saat itu memproyeksikan Alan Shearer sebagi target utama, sayangnya Blackburn Rovers tidak mengijinkan Shearer untuk pindah (walaupun akhirnya Newcastle United yang mendapatkannya). Maka target pun beralih kepada Ronaldo untuk memakai seragam no. 9 di Barça. PSV Eindhoven setuju untuk melepas Ronaldo dengan nilai transfer 12 juta poundsterling. Penampilan Il Fenômeno mencapai puncaknya di Barça dimana ia secara spektakuler mencetak 47 gol dalam 49 penampilan untuk semua ajang kompetisi bersama Barça. Pergerakan Ronaldo yang gesit dan kuat bahkan pernah memporak porandakan pertahanan klub Celta Vigo yang menjadi lawan Barça di liga, dimana ia mencetak sebuah gol solo run melewati hampir semua pemain Celta Vigo. Penampilan impresifnya pun diganjar dengan meraih gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA 1996. Ia menjadi pemain termuda yang pernah meraihnya dalam usia 20 tahun. Bersama Barça Ronaldo meraih trofi Winner Cup, Piala Spanyol dan Piala Super Spanyol. Ronaldo juga menjadi pencetak gol terbanyak di Liga dengan 34 gol dari 37 penampilan. Akan tetapi dibalik kesuksesan Ronaldo, Barça justru menunda-nunda perpanjangan kontrak sang striker sehingga Ronaldo menjadi tidak bahagia, dan akhirnya mulai menyuarakan keinginan untuk pindah. Pada akhir musimnya bersama Barça klub-klub besar mulai mendekati Ronaldo, salah satunya adalah Inter Milan.

Internazionale Milan (1997-2002 )

Keadaan Ronaldo yang mulai tidak bahagia di klubnya dimanfaatkan oleh Inter Milan yang membeli kontrak Ronaldo sebesar 19 juta poundsterling. Ronaldo menjadi pemain termahal dunia pada saat itu. Pada musim pertamnya di Inter Il Fenômeno mengantarkan klub barunya meraih gelar UEFA Cup yang mana ia mencetak hat-trick pada final melawan Lazio. Pada tahun ini Ronaldo pun kembali meraih gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA untuk kedua kalinya secara berturut turut. Pada musim pertamanya ia mencetak total 34 gol dalam 47 penampilan dalam semua ajang kompetisi. Ronaldo pun menjadi tumpuan Brasil untuk meraih gelar Piala Dunia 1998 di Prancis. Namun setelah cedera misterius di final melawan tuan rumah Prancis, penempilan Ronaldo menurun tajam. Hal ini berpengaruh pada performa Ronaldo di klub dimana ia hanya bisa tampil 19 kali dalam pertandingan liga. Walaupun begitu ia masih bisa mencetak 14 gol bagi Inter, dan menjadi runner-up Pemain Terbaik Dunia versi FIFA dibawah Zinedine Zidane yang mengalahkannya dalam partai final Piala Dunia 1998. Pada musim ketiganya Ronaldo kembali mengalami cedera parah ketika melawan Lecce dalam laga Seri A, dokter tim pun menyarankan Ronaldo untuk di operasi sehingga praktis musim itu pun berakhir secara tragis untuk Ronaldo. Ia hanya tampil dalam 7 pertandingan Seri A dan mencetak 3 gol. Pada tanggal 12 April 2000 Ronaldo melakukan pertandingan pertamanya setelah cedera tapi hanya mampu bertahan selama 7 menit dalam pertandinga Coppa Italia melawan Lazio. Lututnya kembali mengalami cedera sehingga ia pun absen sepanjang musim keempatnya bersama Inter. Setelah 2 operasi dan rehabilitasi yang memakan waktu 20 bulan. Ronaldo pun tampil kembali membela Inter dan mencetak 7 gol dalam 16 pertandingan dalam semua ajang kompetisi. Ia kemudian terpanggil dalam skuad Brasil untuk Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea, dimana ia secara luar biasa mengantar Brasil meraih gelar Piala Dunia yang kelima. Para fans Inter pun bersuka cita karena mereka mengharapkan Il Fenômeno akan kembali ke performa seperti dulu dan mengantarkan Inter meraih gelar Juara Seri A yang mereka idam-idamkan. Namun suatu proposal dari klub Real Madrid sebesar € 39 juta membuyarkan impian itu, Ronaldo memilih pindah ke Real Madrid yang sedang membangun timnya dengan mengumpulkan pemain-pemain terbaik dunia untuk bermain bagi El Real. Semasa di Inter total Ronaldo mencetak 59 gol dalam 99 penampilan.

Real Madrid (2002-2007)


Masuknya Ronaldo menjadi bagian skuad Los Galacticos Real Madrid, membuat El Real meraih keuntungan denga laku kerasnya kostum bernomor 11 bertuliskan Ronaldo. Hal yang memang diharapkan oleh manajemen Real Madrid. Pada musim pertamanya Ronaldo baru dapat tampil pertama kalinya membela El Real pada bulan Oktober 2002 karena cedera. Pada pertandingan debutnya Il Fenomeno mencetak 2 gol untuk kemenangan Real Madrid. Selama musim pertamanya ia mencetak 23 gol dalam 31 pertandingan, dan meraih gelar Liga pertamanya bersama klub dimana ia gagal meraihnya saat bersama Barcelona. Selain itu ia juga meraih gelar Piala Interkontinental dan Piala Super Spanyol. Pada musim keduanya Ronaldo,yang telah mengganti seragam no. 11 dengan no. 9, berhasil membawa Real Madrid melaju ke perempat final dalam kompetisi Liga Champion dimana Ronaldo mencetak hat-trick ketika melawan Manchester United di stadion Old Trafford. Namun pada akhir musim ia kembali menderita cedera sehingga El Real gagal mempertahankan juara Liga Spanyol dan tersingkir pada babak semifinal Liga Champions. Akan tetapi Il Fenômeno mampu meraih gelar top scorer dengan 24 golnya di ajang liga. Penampilan Ronaldo semakin menurun dikarenakan oleh kelebihan berat badan ditambah kedatangan beberapa pemain yang berposisi sama dengannya, Michael Owen, Antonio Cassano dan Ruud van Nistelrooy. Hubungannya dengan pelatih Real Madrid saat itu Fabio Capello pun memburuk. Bersama Real Madrid Ronaldo mencetak 177 gol dalam semua ajang kompetisi.

AC Milan (2007-2008)

Perseteruannya dengan manajer Fabio Capello makin menjadi-jadi, ditambah dengan memburuknya hubungan Ronaldo dengan kapten Real Madrid, Raul membuat Ronaldo makin terpinggirkan dalam skuad El Real. Pada bulan Januari 2007 Ronaldo hadir untuk menonton pertandingan antara AC Milan melawan AS Roma. Gosip yang beredar Ronaldo akan pindah ke AC Milan merebak luas. Hal yang makin memperuncing permusuhan antar AC Milan dan Inter Milan mengingat Ronaldo pernah membela Inter Milan. Pada 26 Januari 2007 Ronaldo pun resmi menjadi bagian skuad I rossonerri dengan nilai transfer €7.5 juta. Ia memilih seragam bernomor 99. Ia memulai debutnya sebagai pemain pengganti pada laga melawan Livorno dimana AC Milan menang 2-1. Il Fenômeno mencetak gol pertamanya untuk AC Milan saat melawan Siena. Ia mencetak 2 gol dan memberi 1 assist unutk kemenangan AC Milan 4-3. Pada musim pertamnya Ronaldo tampil 14 kali dengan mencetak 7 gol. Musim keduanya meski dihiasi berbagai cedera, Ronaldo berhasil mencetak 9 gol dalam 20 penampilannya. Pada tanggal 13 Februari 2008, Il Fenômeno kembali menderita cedera parah di lutut kirinya ketika ia melompat untuk menyambut umpan silang saat Milan seri 1-1 melawan Livorno. Cederanya lutut kirinya membuat Ronaldo mengalami cedera lutut yang parah pada kedua kakinya. Hal ini yang membuat AC Milan tidak memperpanjang kontrak Ronaldo ketika musim berakhir. Ronaldo dilepas dengan status bebas trsnsfer.

Corinthians (2009-14 Pebruari 2011)

Dalam upaya menyembuhkan cedera lutut kanannya, Ronaldo akhirnya berkesempatan untuk bergabung dengan klub idolanya semasa kecil, Flamengo. Akan tetapi Ronaldo pada detik-detik akhir memilih bergabung dengan rival Flamengo, Corinthians pada 9 Desember 2009 yang memancing amarah fans Flamengo. Pertandingan debut Ronaldo adalah pada tanggal 4 Maret 2009 melawan Itumbria pada ajang Copa do Brasil. 4 hari kemudian ia mencetak gol pertamanya untuk Corinthians ketika melawan Palmeiras pada ajang Liga Paulista. Il Fenômeno membawa Corinthians memenangkan Liga Paulista dengan mencetak 10 gol dalam 14 pertandingan. Pada Februari 2010 ia menandatangani perpanjangan kontrak bersama Corinthians sampai akhir 2011 dan berencana untuk pensiun sebagai pesepak bola, tapi fisik berkata lain, akhir Sang Fenomena tidak sanggup menahan cedera yang terus menggerogotinya serta kegemukan dan pada akhirnya kata pensiun terucap pada tanggal 14 Pebruari 2011, Selamat Tinggal Sang Fenomena, Penerus anda di Timnas Brazil dan dunia mungkin ada seperti banyak Alexandre Pato (Penerus Sang Fenomena), Neymar (Titisan Pele), tapi belum ada yang mampu menandingi kelincahan, kegesitan, dribble bolanya maupun dalam penyelesaian akhirnya O Fenomena.

Internasional

Piala Dunia 1994

Penampilan Ronaldo bersama Cruzeiro membawanya untuk bergabung dengan skuad Brasil untuk menghadapi ajang Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Debut internasional pertamanya bersama Seleção adalah melawan Argentina di Recife. Ronaldo tidak tampil sekalipun dalam ajang Piala Dunia 1994 yang mana dimenangkan oleh Brasil lewat kontribusi duet striker Romario dan Bebeto. Adapun penampilan pertama Ronaldo dalam ajang resmi bersama Seleção adalah pada Olimpiade 1996 di Atlanta. Saat itu ia bermain dengan nama Ronaldinho di punggungnya dikarenakan ada rekan setimnya yang juga bernama Ronaldo Guiaro dan berusia 2 tahun lebih tua dari Ronaldo. Brasil meraih medali perunggu di Atalanta 1996.

Piala Dunia 1998

Karier Ronaldo yang terus meroket bersama FC Barcelona dan Inter Milan membuatnya difavoritkan untuk meraih gelar Piala Dunia nya yang pertama sebagai pemain utama. Ditambah dengan gelar Pemain Terbaik Dunia versi FIFA dalam 2 tahun berturut-turut membuat prediksi bahwa Seleção akan meraih gelar kelimanya di Prancis makin melambung. Selama turnamen, Ronaldo menunjukkan permainan impresif dengan mencetak 4 gol dan 3 assist. Berpasangan dengan Bebeto di lini depan, Ronaldo membawa Brasil ke final Piala Dunia melawan tuan rumah Prancis di stadion Saint Denis. Namun 72 menit sebelum kick-off nama Ronaldo ditarik dari daftar starter melawan Prancis dengan alasan menderita epilepsi, hal yang mana masih menjadi misteri sampai saat ini. Ronaldo tetap tampil dalam final itu dan tidak bisa berbuat banyak dalam pertandingan sehingga Prancis memenangkan trofi Piala Dunia untuk pertama kalinya dengan keunggulan 3-0.

Piala Dunia 2002

Setelah sembuh dari cedera selama hampir 2 tahun, Seleção kembali memanggil Ronaldo, menyusul penampilannya yang makin membaik bersama Inter Milan. Pelatih Brasil, Mario Zagalo menjadikan Ronaldo bagian dari trio penyerang Seleção bersama dengan Rivaldo dan Ronaldinho. Penampilan impresif trio yang dijuluki 3 R berhasil membawa Brasil sekali lagi tampil di final dalam 3 Piala Dunia terakhir. Kali ini melawan Jerman yang mengandalkan kiper Oliver Kahn. Seleção kali ini meraih hasil maksimal dengan mengalahkan Jerman 2-0, kedua gol diborong oleh Il Fenômeno yang juga memastikan dirinya meraih penghargaan sebagai pencetak gol terbanyak dengan 8 gol. Ia juga menyamai rekor legenda Brasil, Pelé yang telah mencetak 12 gol selama tampil dalam ajang Piala Dunia.

Piala Dunia 2006

Ronaldo mengawali Piala Dunia 2006 dengan diselimuti kontroversi mengenai berat badannya yang tampak melebihi berat ideal. Ia dikritik karena kondisinya dianggap kurang fit serta penampilannya yang buruk. Meskipun begitu, pada pertandingan ketiga di babak pertama melawan Jepang, ia mencetak 2 gol yang membawanya sejajar dengan Gerd Müller sebagai pencetak gol terbanyak di Piala Dunia sepanjang sejarah dengan 14 gol. Satu gol yang dicetaknya saat melawan Ghana pada 27 Juni menjadikannya pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia dengan 15 gol. Seleção sendiri gagal mempertahankan gelar juara Piala Dunia, kalah 1-0 oleh Prancis dalam babak perempat final. Ini adalah penampilan terakhir Ronaldo bersama tim nasioanl Brasil dalam ajang resmi. Ia telah mencetak 62 gol dan tampil sebanyak 92 kali dengan seragam Seleção.

Gaya Bermain

Di awal karirnya, Ronaldo adalah tipe striker murni dengan kemampuan sprint cepat yang menusuk pertahanan lawan sambil mendribel bola dan piawai dalam menyelesaikan umpan-umpan terobosan. Kedua kaki Ronaldo merupakan senjata utamanya untuk mencetak gol demi gol, sementara kepalanya jarang di gunakan untuk mencetak gol walaupun fisiknya cukup tinggi (183 cm). Ronaldo juga mempunyai keunggulan fisik yang memungkinkan ia berduel dengan bek lawan dan mampu menahan bola ketika menunggu bantuan rekan-rekan setimnya. Gaya ini terlihat jelas saat ia bermain untuk FC Barcelona dan pada musim pertamanya berkostum Inter Milan. Ketika ia bermain untuk Real Madrid ia sedikit mengubah gaya bermain dengan banyak mencari ruang kosong di antara bek dan melepaskan tendangan jarak jauh ke arah gawang. Hal ini lebih dikarenakan fisik Ronaldo yang sudah tidak memungkinkannya untuk tetap bermain dengan gaya naturalnya seperti ketika mengawali karier. Kelebihan berat badan dan cedera yang terus menimpanya merupakan alasan bagi Ronaldo untuk mengubah gaya bermainnya. Il Fenômeno juga merupakan pemain yang handal dalam menghadapi situasi bola mati, tercatat ia pernah menjadi penendang pinalti, tendangan bebas sampai tendangan penjuru. Ia juga pernah menyandang ban kapten ketika bermain membela Inter Milan dan dalam beberapa pertandingan bersama Seleção

Penghargaan Yang Diraih

* Pemain Terbaik FIFA: 1996, 1997, 2002
* Pemain Terbaik Eropa: 1997, 2002
* MVP UEFA Cup : 1998
* Piala Dunia FIFA
o 2002 Sepatu Emas - 8 gol
o 2002 - juara
o 1994 - juara

Demikian sekilas mengenai Profil dan Biografi dari Ronaldo Luís Nazário de Lima, salah satu Pemain Legendaris yang dimiliki oleh Brazil, yang kami sajikan lengkap dengan Fotonya.
Selain memberikan Profil Lengkap Ronaldo



Profil Dan Biodata Lengkap Raul Gonzalez


Profil Pemain

Raul Gonzalez Blanco, biasa dipanggil Raul (lahir 27 Juni 1977; umur 33 tahun) adalah seorang pemain sepak bola yang berasal dari Spanyol. Ia telah bermain untuk Real Madrid di tingkat senior sejak 1994. Kini ia menjabat sebagai kapten. Ia telah bermain lebih dari 100 pertandingan untuk tim nasional Spanyol dan merupakan pencetak gol terbanyak yaitu 47 gol. Ia tampil bersama Spanyol pada Piala Dunia 1998, Euro 2000, Piala Dunia 2002, Euro 2004, dan Piala Dunia 2006.

Raul juga menempati urutan ke 12 untuk pencetak gol terbanyak di sejarah sepak bola Spanyol dengan 185 gol dari 418 pertandingan. Semua gol tersebut adalah untuk Real Madrid, dan itu membuat ia menempati urutan ketiga sebagai pencetak gol terbanyak di Real Madrid sepanjang waktu. .

Saat ia bermain, ia menggunakan kaus bernomor 7 untuk Spanyol, Real Madrid, dan klub baru nya, Schalke 04.

Raul adalah seorang penyerang yang bisa menggabungkan menyerang dan bertahan dengan baik. Ia berlari tanpa henti dan mendukung timnya sebagai kapten sejati. Ia adalah jantung dari tim.

Dengan tinggi 180 cm dan massa 69 kg, ia sangat gesit dan ringan pada kakinya. Ia juga suka berganti posisi dan bermain melebar ke samping. Ia bisa membuat teman setimnya berada di posisi yang baik dan membuat kesempatan untuk mencetak gol baik untuk dirinya sendiri maupun teman setimnya. Bahkan ia dapat melakukan itu semua saat bermain menghadapi pemain bertahan yang sangat baik.

Banyak pelatih Real Madrid dan Spanyol yang kesulitan mencari posisi paling pas untuk Raul. Walaupun ia merupakan penyerang asli, tetapi masanya yang paling subur mencetak gol adalah pada akhir tahun 1990an. Ia menjadi rekan Fernando Morientes, yang lebih tinggi dan lebih menjadi target alami. Sejak kedatangan Morientes pada musim panas 2003, Raul telah berpindah-pindah posisi sebagai penyerang kedua di belakang Ronaldo atau Ruud van Nistelrooy maupun sebagai sayap kiri. Untuk timnas Spanyol di Piala Dunia 2006, ia mendorong Luis Garcia ke samping agar bisa bermain sebagai penyerang kedua di belakang Fernando Torres dan David Villa. Dengan hal tersebut, dua pemain sayap Jose Antonio Reyes dan Joaqin Sanchez tersimpan sebagai pemain cadangan.

Biografi

Raul lahir di Madrid, pinggiran kota dari San Cristobal de Los Ángeles. Setelah menjadi anggota tim amatir San Cristobal de Los Ángeles, ayahnya mendaftarkan dia ke tim muda Atletico Madrid pada umur 13 tahun. Raul menjadi sangat berbakat. Memenangi gelar nasional dengan tim muda U-15 dan takdirnya terlihat untuk bergabung dengan tim profesional saat presiden Atletico Jesus Gil menghilangkan tim muda Atletico dengan tujuan untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan.

Dihilangkan dari tim yang dibelanya, Raul pergi ke rival sekota Atletico yaitu Real Madrid dimana sukses dengan cepat akan datang kepadanya. Ia memulai musim 1994-1995 di tim Real Madrid C dan mencetak 13 gol di 7 pertandingan pertama. Pada Oktober 1994, pelatih Jorge Valdano memilih Raul untuk bermain di tim utama. Saat ia hanya berumur 17 tahun 4 bulan, Raul menjadi pamain termuda sepanjang sejarah yang memakai kaus Real Madrid. Dengan itu, ia mendorong keluar Emilio Butrageuno pemenang Piala Pichichi, dan langsung menjadi sensasi baru Spanyol. Ia mencetak 9 gol dalam 28 penampilan di musim pertamanya, termasuk saat melawan Atletico. Ia juga memenangi kejuaraan Liga Spanyol. Raul membuat debut tim utama timnas Spanyol pada Oktober 1996 melawan Ceko.

Raul merupakan pemain kunci di 6 gelar besar Real Madrid dari tahun 1998 sampai 2003. Dengan Real, ia memenangi 3 kejuaraan antar Eropa (Liga Champions UEFA) pada tahun 1998, 2000, dan 2002. Ia juga mencetak gol penentu di partai final Liga Champions 2000. Di domestik, ia memenangi 3 piala La Liga Spanyol di tahun 1997, 2001, dan 2003. Setelah Fernando Hierro pensiun dari timnas spanyol tahun 2002, Raul menjadi kapten untuk Real Madrid dan Spanyol.

Sejak tahun 2003, ia telah menjadi sasaran empuk bagi media massa dan suporter dalam hal kritik karena penampilan buruknya sejak 4 tahun belakangan, dimana Real Madrid mengalami kesulitan memenangi gelar di Spanyol dan di Eropa dengan tidak sukses dikeduanya. Kesulitan-kesulitan yang telah membayangi Raul mengakibatkan ia disisihkan dan diletakkan di tim cadangan oleh Real Madrid dan Spanyol, meninggalkan pertanyaan “Berapa lama lagi ia akan bertahan di Real dan Spanyol ?”. Banyak gosip yang mengatakan bahwa ia bermain pada pertandingan Madrid dikarenakan ia telah menjadi pengaruh besar di Madrid.

Pada tanggal 28 September 2005, ia menjadi pemain pertama yang mencetak 50 gol di ajang Liga Champions UEFA pada penampilannya yang ke 97, melewati pemain legenda Real Madrid, Alfrado Di Stefano. Saat itu ia bermain melawan tim tangguh Olympiakos dari Yunani. Saat ia memimpin pertandingan Spanyol melawan San Marino, di pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2006 pada tanggal 12 Oktober 2005, ia melebihi rekor Fernando Hierro sebagai kapten Spanyol yang paling banyak tampil dalam sejarah Spanyol.

Pada tanggal 19 Juni, dengan gol saat melawan Tunisia, Raul menjadi pemain urutan ke-18 yang mencetak gol di 3 Piala Dunia. Sebelumnya ia telah mencetak gol di Piala Dunia 1998, Piala Dunia 2002 dan Piala Dunia 2006.

Kehidupan Pribadi

Raul tumbuh di lingkungan sederhana Madrid, di pinggiran kota San Cristobal de Los Ángeles. Ayahnya, don Pedro adalah penggemar Atletico Madrid yang merupakan klub dimana Raul bermain setelah bermain dalam jangka waktu yang pendek di klub San Cristobal. Para pelatih Atletico Madrid sebelumnya tidak melihat ada sesuatu yang spesial pada Raul karena ia sangat kurus dan lemas. Tetapi kemudian ia menjadi bagian dari tim Real Madrid C dan langsung masuk ke tim utama pada musim 1994-1995.

Setiap mencetak gol, Raul merayakannya dengan cara yang berbeda dari teman-temannya. Ia selalu mencium cincin pernikahannya untuk menghormati istrinya, Mamen Sanz. Mereka memiliki 4 anak laki-laki. Anaknya yang pertama bernama Jorge lahir 25 Februari 2000. Namanya diambil dari Jorge Valdanao yang dahulu adalah pemain sepak bola dari Argentina. Anaknya yang ke-dua Hugo, lahir 20 November 2002. Namanya diambil dari pahlawan masa kecil Raul yaitu Hugo Sanchez. Anaknya yang ke-3 dan ke-4 adalah si kembar Hector dan Mateo yang lahir 17 November 2005. Ia suka membaca, terutama buku karangan Arturo Perez Reverte dan ia suka mendengarkan berbagai jenis lagu Spanyol. Ia juga menikmati berburu dan menonton perkelahian banteng.

Fernando Morientes adalah teman yang sangat dekat dengan Raul. Keduanya digelari pasangan penyerang paling mematikan di Real Madrid dan di timnas Spanyol antara tahun 1998 dan 2002, hingga Morientes digantikan Ronaldo di tim utama Real Madrid. Morientes dan Raul masih berteman baik hingga sekarang, dan Raul juga sering terlihat di Anfield pada musim 2005-2006 Liga Inggris pada waktu ia cedera, ia menonton Morientes bermain untuk Liverpool. Morientes dan Raul juga pernah pergi berlibur bersama dengan keluarganya masing-masing.

Prestasi Yang Pernah Diraih

Klub

* La Liga Spanyol : 1995, 1997, 2001, dan 2003
* Piala Super Spanyol : 1997, 2001, dan 2003
* Liga Champions UEFA : 1998, 2000, dan 2002
* Piala Super Eropa : 2002
* Piala Interkontinental : 1998 dan 2002

Pribadi

* Piala Pichichi : 1999 dan 2001
* Pemain Terbaik Spanyol : musim 1996-1997
* Penyerang Terbaik UEFA : 2000, 2001, dan 2003
* Pemain Terbaik Piala Interkontinental 1998
* Pemain terbaik versi Federasi Sejarah Sepak Bola Internasional (IFFSH) 1999
* Olahragawan Terkemuka Spanyol 2000
* Pencetak gol terbanyak 2 kali pada Liga Champions UEFA : musim 1999 dan 2000
* Medali emas Royal’s Order untuk Olahragawan 2006
* Sepatu Perunggu Eropa 1999 dan 2001
* Medali perunggu Pemain Terbaik Dunia FIFA 2001
* Medali perak Pemain Terbaik Eropa 2002

Lainnya

* Pencetak terbanyak Real Madrid dengan 307 gol di seluruh pertandingan laliga yang telah dia ikuti
* Mencetak gol ke-800 dalam sejarah timnas Spanyol pada 27 Maret 1997 saat melawan Austria
* Mencetak gol ke-900 dalam sejarah timnas Spanyol pada 7 September 2002 saat melawan Yunani
* Pencetak gol terbanyak sepanjang masa di timnas Spanyol
* Penampilan terbanyak di timnas Spanyol
* Pencetak gol terbanyak bagi pemain yang masih aktif di Liga Spanyol
* Penampilan terbanyak di Liga Champions UEFA
* Pencetak gol terbanyak di Liga Champions UEFA dengan 72 gol
* Mencetak 2 gol dari 3 di pertandingan Final Liga Champions UEFA 2000 dan Final Liga Champions UEFA 2002
* Pencetak gol terbanyak saat melawan Barcelona dalam sejarah Real Madrid dengan 10 gol


Demikian sekilas mengenai Profil, Riwayat Hidup, Perjalanan Karir, dan Biografi lengkap dari Raul Gonzalez, yang merupakan Striker Schalke 04 asal Spanyol.
Selain menyajikan Profil lengkap dari Raul Gonzalez


Profil Dan Biodata Lengkap Zinedine Zidane



Informasi Pribadi

Nama lengkap : Zinedine Yazid Zidane
Tanggal kelahiran : 23 Juni 1972 (umur 38)
Tempat kelahiran : Marseille, France
Tinggi : 1.85 m (6 ft 1 in)
Posisi bermain : Gelandang Serang

Karier junior

1982–1983 US Saint-Henri
1983–1987 SO Septèmes-les-Vallons
1987–1988 Cannes

Karier senior

Tahun Tim Tampil (Gol)
1988–1992 Cannes 61 (6)
1992–1996 Bordeaux 139 (28)
1996–2001 Juventus 151 (24)
2001–2006 Real Madrid 155 (37)

Tim nasional

1994–2006 France 108 (31)

Profil Pemain

Zinedine Yazid Zidane , Zainuddin Zidan lahir 23 Juni 1972; umur 38 tahun) yang terkenal dan populer dengan panggilan Zizou adalah seorang pesepak bola Perancis keturunan Aljazair. Posisinya adalah gelandang menyerang. Memulai karier sebagai pemain di klub AS Cannes, ia kemudian bermain di Bordeaux, Juventus dan terakhir Real Madrid. Ia pensiun dari sepak bola klub pada tahun 2006 dan pensiun dari tim nasional sepak bola Perancis setelah Piala Dunia 2006. Ia juga sempat memegang rekor sebagai pemain termahal di dunia saat di transfer dari Juventus ke Real Madrid pada musim 2001-02 dengan nilai 46 juta poundsterling.

Sebagai pesepak bola kelas dunia, Zidane telah mengenyam banyak prestasi, diantaranya dua gelar Serie-A bersama Juventus, satu gelar Liga Champions Eropa dan satu gelar La Liga bersama Real Madrid. Zidane juga sukses mengantar Perancis menjadi juara dunia Piala Dunia 1998 dan juara Piala Eropa 2000. Bersama sahabatnya Ronaldo, Zidane menjadi pemain sepak bola yang mampu meraih gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA sebanyak tiga kali. Ia juga pernah meraih Ballon d'Or di tahun 1998.

Perjalanan karier

Zidane dilahirkan di Marseille dan dibesarkan di La Castellane. Walaupun lahir di Marseille, Zizou belum pernah bermain untuk Olympique de Marseille. Orang tua Zidane beragama Muslim, dan mereka berimigrasi dari Aljazair ke Perancis pada tahun 1954.

Karier Zidane dimulai pada usia 14 tahun, anak dari imigran Aljazair ini terlihat oleh seorang pencari bakat bernama Jean Varraud dan kemudian ditawari tempat di Akademi AS Cannes. Aslinya ia hanya mendapatkan kesempatan bertahan di Cannes selama enam pekan saja, sebelum akhirnya bakat bagusnya membuat Zidane mampu mengamankan kontrak pertamanya selama empat musim. Zidane kemudian bermain di level professional pertama pada usia 17 tahun di tahun 1991. Ia kemudian mencetak gol pertamanya pada tanggal 8 Februari 1991, yang kemudian membuatnya mendapatkan hadiah mobil dari presiden klub. Zidane kemudian berhasil mengantar Cannes masuk kompetisi Piala UEFA di akhir musim 1991-92.

Zidane kemudian ditransfer ke Girondins de Bordeaux pada musim 1992-93, dan kemudian mengantar klub tersebut menjuarai Piala Intertoto musim 1995 dan runner-up Piala UEFA musim 1995-96. Rekannya di Bordeaux adalah Bixente Lizarazu dan Christophe Dugarry, yang kemudian kelak akan menjadi trio kuat di timnas Perancis pada Piala Dunia 1998. Pada musim 1995, pelatih Blackburn Rovers Ray Harford sempat menawarkan kontrak pada Zidane dan Dugarry, namun Zidane menolak tawaran dari klub Inggris tersebut.

Pada tahun 2001 Zizou ditransfer dari klub Italia, Juventus F.C. ke Real Madrid dengan kontrak selama 4 tahun. Biaya transfer sebesar €66 juta, membuat ia menjadi pemain sepak bola dengan transfer termahal di dunia. Ia mencetak gol kemenangan 2-1 melawan klub Jerman, Bayer Leverkusen pada 2001-2002 Final Champions League di Glasgow di Hampden Park. Tahun berikutnya di Piala Dunia 2002 ia hanya tampil sekali membela Perancis karena didera cedera. Dalam turnamen tersebut, Perancis tidak berhasil mencetak satu golpun dan terpuruk di dasar grup pada babak pertama sehingga gagal lolos ke babak berikutnya.

Tahun 2004 setelah Piala Eropa 2004 berakhir, Zidane pensiun dari sepak bola internasional, namun saat Perancis mengalami kesulitan untuk meloloskan diri ke Piala Dunia 2006, Zidane mengumumkan pada Agustus 2005 bahwa ia akan kembali bermain di tim nasional. Perancis akhirnya lolos, tetapi Zidane yang baru melalui musim yang dipenuhi cedera di Madrid, memutuskan bahwa ia akan mundur setelah Piala Dunia tersebut berakhir.

Pada tanggal 25 April 2006, Zizou secara resmi mengumumkan keputusannya untuk mundur dari klub dan tim nasional sepak bola Perancis setelah Piala Dunia 2006.
Pada tanggal 7 Mei 2006 Zizou memainkan pertandingan terakhir sebagai tuan rumah untuk Real Madrid di Stadion Santiago Bernabéu. Pemain Real Madrid memakai baju kaos khusus yang bertanda "ZIDANE 2001 - 2006" tertulis di bawah logo klub. Seperti yang dapat diduga, pendukung Real Madrid memberikan dia sambutan yang hangat dan mendukung Zizou sepanjang pertandingan. Pertandingan ini melawan Villarreal CF dan, sayangnya untuk Zizou, hasil terbaik yang diperoleh Real Madrid adalah seri 3-3. Zizou mencetak gol kedua untuk Real Madrid tanpa perayaan besar-besaran. Zizou menukar baju kaosnya dengan Juan Roman Riquelme, pemain Villarreal CF dan gelandang Argentina. Pada akhir pertandingan, pendukung Real Madrid mengucapkan selamat jalan untuk Zizou dengan memberi ia tepuk tangan panjang, yang membuatnya menitikkan air mata.

Piala Dunia 2006


Pada dua pertandingan awal Piala Dunia 2006, ia tampil buruk dan bahkan harus absen pada pertandingan ketiga akibat akumulasi kartu kuning. Zidane kemudian menunjukkan kembali permainan terbaiknya di babak-babak berikutnya, dimulai dari pertandingan melawan Spanyol digugurkan 3-1, lalu Brasil ditaklukkan 1-0, dan kemudian Portugal dikalahkan 1-0. Dengan bentuk permainannya saat itu, banyak yang berharap bahwa Zidane akan menggantung sepatu dengan indah dengan mengalahkan Italia di final, namun kariernya berakhir pahit saat ia dikartu merah wasit Horacio Elizondo pada pertandingan final akibat menanduk bek Italia, Marco Materazzi di bagian dada.

Walaupun karier sepak bolanya berakhir pahit Zidane terpilih sebagai pemain terbaik Piala Dunia 2006 versi Fédération Internationale de Football Association dan para wartawan yang meliput ajang tersebut dengan mendapat 2012 poin, kapten Italia Fabio Cannavaro di posisi dua dengan 1977 poin dan pemain Italia lainnya, Andrea Pirlo di posisi tiga dengan 715 poin. Alasan ia dipilih menjadi pemain terbaik karena berhasil menampilkan penampilan yang menawan serta menunjukkan kepemimpinan yang baik dalam membawa Perancis yang terseok-seok di babak penyisihan grup sampai ke babak final. Pelatih Perancis Domenech dan sang "Kaisar" Beckenbauer membela keputusan FIFA untuk tetap memberikan gelar tersebut meskipun Zizou dianggap melakukan tindakan bodoh tersebut terhadap Materazzi. Materazzi mungkin dianggap mengatakan kata-kata yang sangat menyinggung pemain terbaik dunia 3 kali tersebut sehingga membuat ia menjadi emosi dan akhirnya melakukan tindakan tersebut.

Menurut laporan BBC, pemilihan Pemain Terbaik dilakukan pada masa istirahat setelah babak pertama. Koresponden BBC, Gordon Farquhar, berpendapat bahwa "jika kita menanyakan kepada para wartawan yang telah melakukan pemilihan tersebut setelah pertandingan berakhir - apakah mereka akan mengubah suaranya - mungkin mereka akan melakukannya."

Lagu berjudul Headbutt yang terinspirasi dari serudukan kepala Zinedine Zidane ke dada Marco Materazzi di final Piala Dunia 2006 menjadi lagu yang paling terkenal di Perancis. Dalam dua setengah pekan awal, ada 80.000 pengunduh lagu tersebut di situs.

Gaya Bermain

Setelah penampilan yang sangat fantastis di Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000, tidak sedikit publik sepak bola yang menganggapnya sebagai pemain terbaik di dunia. Kelebihan dan keahliannya melakukan dribbling dan penguasaan bola sering membuat pemain lawan merasa frustasi karena sulitnya merebut bola darinya. Pelatih-pelatihpun beranggapan bahwa memaksakan man-to-man marking terhadap Zidane adalah pekerjaan sia-sia. Bahkan produsen olahraga asal Jerman Adidas membuat "formasi baru" yakni 4-Zidane-2.

Gelar yang diperoleh

Zidane, pemain yang telah memenangkan semua kejuaraan bergengsi di dunia, adalah seorang juara sejati. Gelar yang telah dia persembahkan kepada Perancis dan klubnya antara lain:

* Piala Dunia (1998)
* Piala Eropa (2000)
* Liga Champions (2001/2002)
* Piala Toyota (1996, 2002)
* liga domestik:
o Seri A (1996/1997, 1997/1998)
o La Liga (2002/2003)
* Runner Up Piala Dunia (2006)

Zidane tiga kali terpilih sebagai Pemain Terbaik Dunia (1998, 2000, 2003) dan sekali sebagai Pemain Terbaik Eropa (1998) serta sebagai Pemain Terbaik Piala Dunia 2006.

Demikian sekilas mengenai Profil dan Biografi Zinedine Zidane, yang kami sajikan lengkap dengan Fotonya.
Selain memberikan Profil lengkap Zinedine Zidane

Profil Biodata Arbeloa

Profil Biodata Arbeloa

Arbeloa
Biodata Lengkap Arbeloa
Nama lengkap : Álvaro Arbeloa Coca
Tanggal lahir : 17 Januari 1983 
Tempat lahir : Salamanca, Spanyol
Tinggi : 1.84 m (6 ft 0 in)
Posisi bermain : Bek

Informasi klub
Klub saat ini : Real Madrid
Nomor : 17

Karier junior
  • 1995-2000 Zaragoza
  • 2000-2003 Real Madrid

Karier senior
  • 2003-2006 Real Madrid B
  • 2004-2005 Real Madrid
  • 2006 Deportivo La Coruña
  • 2007-2009 Liverpool
  • 2009- Real Madrid

Tim nasional
  • 2001 Spanyol
  • 2001 Spanyol U-19
  • 2005 Spanyol U-23
  • 2008- Spanyol


Profil Dan Biodata Lengkap Iker Cassilas

Informasi pribadi

Nama lengkap : Iker Casillas Fernández
Nama panggilan : Saint Iker, Saint Iker de Madrid
Tanggal lahir : 20 Mei 1981 (umur 29)
Tempat lahir : Mostoles, Spanyol
Tinggi : 1.82 m (5 ft 12 in)
Posisi bermain : Penjaga gawang

Informasi klub

Klub saat ini : Real Madrid
Nomor : 1

Karier junior

1990–1998 Real Madrid Youth
1998–1999 Real Madrid C
1999–2000 Real Madrid B

Karier senior

Tahun Klub Tampil (Gol)
1999– Real Madrid 313 (0)

Tim nasional

2000– Spanyol 87 (0)

Profil Pemain

Iker Casillas Fernández (lahir di Móstoles, Madrid, Spanyol, 20 Mei 1981; umur 29 tahun) adalah seorang penjaga gawang asal Spanyol. Dia adalah kiper pilihan utama Real Madrid dan timnas Spanyol. Casillas memulai kariernya di klub sepak bola kota kelahirannya, dan bergabung pada usia 8 tahun . Ia juga bagian dari timnas remaja Spanyol dan memenangkan kejuaraan UEFA-CAF Meridian Cup and Kejuaraan Dunia Remaja FIFA pada tahun 1999. Pria setinggi 185 cm ini datang di Real Madrid pada La Liga musim 1999/2000. Dia menyatakan bahwa ia akan pensiun suatu saat sebagai pemain Real Madrid dan akan terlibat langsung dalam pengelolaan Real Madrid.

Demikian sekilas mengenai Profil lengkap serta Biodata dari Iker Casillas, yang merupakan Kiper utama Timnas Spanyol dan Klub Real Madrid.

Rabu, 22 Januari 2014


Profil Dan Biodata Lengkap Karim Benzema

Nama Lengkap : Karim Benzema
Tempat Lahir : Lyon, Perancis
Tanggal Lahir : 19 Desember 1987
Kebangsaan : Perancis
Posisi : Penyerang
Bermain di Klub : Real Madrid

Profil Pemain

Karim Benzema lahir di Lyon, Perancis, pada tanggal 19 Desember 1987. Ia merupakan seorang pemain sepak bola berkebangsaan Perancis yang memiliki darah keturunan Aljazair. Kini ia membela klub Real Madrid dan masuk dalam skuad timnas Perancis sebagai seorang striker.

Karir

Karir Junior:

1995–1996 : SC Bron Terraillon
1996–2004 : Lyon

Karir Senior:

2004–2009 : Lyon
2009–Sekarang : Real Madrid

Karir timnas:
2004 : Perancis U-17
2004–2005 : Perancis U-18
2005–2006 : Perancis U-19
2006–2007 : Perancis U-21
2007–Sekarang : Perancis

Demikian sekilas mengenai Profil dan Biografi dari Karim Benzema, Striker Perancis keturunan Aljazair, yang saat ini bermain untuk Klub Real Madrid, dan lengkap kami sajikan dengan fotonya.
Selain memberikan Biodata lengkap Karim Benzema

Selasa, 21 Januari 2014


Profil dan Biodata Lengkap Isco



Nama Lengkap : Isco
Tempat Lahir : Benalmadena, Spanyol
Tanggal Lahir : 21 April 1992
Kebangsaan : Spanyol
Posisi : Gelandang Serang
Bermain di Klub : Real Madrid C.F

Profil Singkat 

Francisco Roman Alarcon Suarez, atau yang lebih dikenal dengan nama Isco adalah seorang pesepakbola asal Spanyol, yang lahir pada 21 April 1992. Isco biasa bermain di posisi gelandang serang dan saat ini memperkuat klub Malaga CF.

Mengawali karier junior di akademi sepakbola Valencia, hingga berhasil menjalani debut di tim utama pada November 2010. Tahun sesudahnya, ia sudah berseragam Malaga.

Di level internasional, Isco merupakan bagian dari skuad timnas Spanyol sejak tingkatan U16 hingga U23. Pada pertengahan 2012 ia akhirnya berhasil dipilih oleh Vicente Del Bosque untuk memperkuat tim seniro Spanyol, di laga uji coba.

Perjalanan karir

Karier Junior:

2006–2009 : Valencia

Karier Senior:


2009–2011 : Valencia B
2008–2011 : Valencia
2011–          : Malaga

Karier timnas:

2008            : Spanyol U16
2008–2009 : Spanyol U17
2010            : Spanyol U18
2010–2011 : Spanyol U19
2011            : Spanyol U20
2011–          : Spanyol U21
2012            : Spanyol U23

Itulah profil singkat dan perjalanan karir pemain muda Spanyol Isco.